Episode 6 : Jika Kau Mencintaiku Katakanlah .......

Jin
Won dengan gugup mengakui perasaannya pada Yi Seul. Jin Won meletakkan
tangan Yi Seul di dadanya. Kang Baek Ho yang baru kembali ke masa
lalu, ada disana menyaksikan hal itu. Pikirannya kembali kacau,
bertanya-tanya dalam hatinya ada apa ini. Lalu Jin Won bersiap akan
mencium Yi Seul, gadis itu tersenyum.
Baek
Ho pun panik dan berkata "Tidak Bisaaaaaa!!!!!". Jin Won dan Yi Seul
menoleh padanya. Chan Wook berkata "cut!!!". Dan Baek Ho baru
menyadari dia ada ditengah syuting film dan itu hanya adegan sebuah
film yang disutradarai oleh Chan Wook.
Tae
Nam protes karena Baek Ho menggagalkan syutingnya kali ini. Baek Ho
menyadari kalau ia berada di tahun pertama universitas. Jin Won bertanya
apakah aktingnya jelek. Chan Wok berkata kalau Jin Won melakukannya
dengan baik. chae Ri berkomentar kalau ia memang yang terbaik. Yi Seul
mengatakan ia juga tak bisa melakukannya dan menawarkan Chae Ri saja
yang jadi tokoh utamanya. Tapi Chae Ri bertanya siapa yang akan jadi
tokoh utama pria. Baek Ho langsung menawarkan diri, dia mau jadi tokoh
utama pria, tapi Yi Seul yang jadi bintang utama wanitanya. Chan Wook
menolak dan berkata kalau Baek Ho tak bisa akting. Chae Ri berkata ia
punya ide. Sepertinya ia menawarkan seseorang menjadi lead malenya. Dan
sepertinya orang itu punya hubungan dengan Chae Ri, Tae Nam tampak
sedih. Apalagi orang itu si Lee datang. ia melambai pada Chae Ri. Yi
Seul bertanya apa itu orang yang dimaksud chae ri yang menjalin hubungan
dengannya. Chae Ri minta maaf dan berkata akan memperkenalkan secara
resmi lain waktu. Ia lalu pergi, sedangkan Tae Nam memanggilnya.
Chan
wook berkomentar kalau kali ini lawan Tae Nam adalah aktor tampan Lee.
Tae Nam merasa kesal dan mengatakan kalau ia juga akan menjadi aktor
terkenal suatu hari nanti. Yi Seul, Jin Won dan yang lain tersenyum
melihat tingkah tae nam. Kemudian Tae Nam mendekati Chan wook dan merayu
Chan Wook agar tidak menggunakan aktor Lee sebagai lawan main Chae Ri
nantinya. Tapi Chan Wook tak mau dengar. Dan sepertinya akan
menggunakan aktor Lee. Yi Seul terlihat senang. Jin Won pamit karena
akan mempersiapkan kelasnya berikutnya. Yi Seul berkata kalau mereka
juga harus kekelas. Baek Ho menyusul Yi Seul. Chan Wook juga akan pergi
tapi ia berhenti sebentar didepan Jin Ju (waw, Jin Ju berubah!). Chan
Wook minta nantinya Jin Ju menyanyi dalam filmnya. Seperti biasa ia
mengelus kepala Jin Ju membuat gadis itu sangat senang.
Jin
Won, Chan wook, Yi Seul dan Baek ho berjalan di jalan Universitas.
Mereka membicarakan akting BAek Ho yang buruk. Lalu sekelompok anggota
baseball sedang berlari lewat, mereka memakai pakaian biru, sepertinya
klub baseball yang diikuti Baek Ho dulu saat ia menyebabkan kecelakaan
itu. Baek Ho merasa tak enak melihatnya. Ia memalingkan wajah. Lalu ia
memutuskan untuk pergi dan meninggalkan yang lain.
Sepeninggal
Bae Ho Chan Wook berkomentar Baek Ho tidak memukul bola baseball lagi.
Jin won berkata bukan tidak mau, tapi tidak bisa memukul bola baseball
lagi. (Mungkin maksudnya melempar bola kali ya?). Yi Seul bertanya apa
artinya. Jin Won berbicara mengenai semacam penyakit trauma pada Baek
Ho yang tak mudah untuk di obati. Yi Seul bertanya apa maksudnya Baek
Ho tak bisa memegang bola lagi selamanya? Jin Won berkata itu
kemungkinannya. Yi Seul berkata itu tak mungkin. Yi Seul marah pada Jin
Won yang begitu mudah mengatakan hal seperti itu. Ia lalu meninggalkan
Jin won dan Chan Wook dengan kesal. Jin Won masih bingung. Chan Wook
berkata nanti kau akan mengerti. Jin Won berkata ia mengerti. Lalu
berkata kalau manajer mereka dalam satu detik bisa berubah menakjubkan.
Seorang
pria tua mencari Baek Ho di seluruh ruang belajar kampus. Ia membuka
pintu begitu saja dan memanggil nama Baek Ho tanpa peduli apa yang
dilakukan orang didalam ruangan. Ia masuk dalam ruang kuliah dan membuka
pintu begitu saja. Saat ia ingin keluar ia melihat seseorang tidur dan
menyuruh untuk membangunkannya. Itu Baek Ho yang sedang tidur, ia
bangun dan menyangkan dosen memanggilnya. Lalu kaget melihat kakeknya
disana. Kakek sepertinya ingin mengajak baek ho keluar. Tapi BAek Ho
mengisyaratkan ia maih dalam pelajaran. Kakek bahkan permisi pada dosen
untuk membawa Baek Ho keluar.
Baek
Ho dan kakek keluar, mereka ke kantin kampus. Kakek memesan makanan
dan dengan gampangnya ia menyuruh Baek Ho yang bayar. Baek Ho tak bisa
percaya apa yang dilakukan kakeknya, tapi ia tetap membayar meski
uangnya tinggal sedikit. Yi Seul, Chae Ri, Chan wook dan Tae Nam masuk
ke dalam kantin menuju meja Baek Ho dan kakek. Yi Seul langsung menyerbu
kakek dan menanyakan untuk apa kakek datang ke kampus. Kakek berbohong
dan malah mengatakan Baek Ho merengek padanya agar ia datang menemui
Baek Ho. Baek Ho tak percaya kakeknya bisa berbohong seperti itu dan
menjelaskan pada Seul.
Lalu
adegan beralih ke ruangan Jin Won, di mana kakek dengan semangat
sedang berbicara pada Jin Won. Sepertinya mereka membicarakan Baseball.
Kakek sepertinya tertarik dan mengatakan sesuatu tentang Jin won dan
Seul yang membuat Baek Ho bertanya 'kenapa? kenapa kakek? padahal aku
sudah membayarkan makananmu!' didalam hatinya. Kakek membicarakan kalau
sepertinya Jin Won akan menjadi suami masa depan Yi Seul. Seul merasa
tak enak. Jin Won mengatakan ia lebih tua dan berterima kasih atas rasa
optimis kakek padanya. Baek Ho terlihat kesal. Lalu Jin Won
membicarakan tentang ciuman pertama dengan Yi Seul membuat semua orang
terkejut. Yi Seul malu dan kesal pada kakek (Aku rasa kakek menjodohkan
Seul dan Jin Won juga meramalkan tentang ciuman pertama mereka).
Tae
Nam ingin mengambil ayam di meja, tapi kakek memukul tangannya dan
berkata ia ingin bir. Baek Ho datang membawa 2 botol bir. Kakek meminta
gelas dan Baek Ho memberikannya. Kakek minta dituangkan bir dan BAek Ho
dengan sigap melakukannya. Kakek minum dan memandang Baek ho, lalu ia
minta kaki ayam dan baek ho segera menyuapinya. Chan Wook heran dan
mengatakan kau benar ingin tahu pada baek ho. Baek Ho bicara dalam hati
karena ia ingin tahu siapa Ciuman pertama Yi Seul, makanya ia melakukan
itu. kakek berkata ia sudah makan dan berarti sekarang ia akan
memberitahu Baek Ho. Baek Ho senang dan mulai mendengarkan, ia
mendekatkan telinga ke arah kakek. "Yi Seul, ciuman pertamanya adalah
dengan....."
Kakek
bahkan belum memberitahukannya. Baek Ho masih harus melayaninya dengan
menyiapkan semacam futon untuk tempat tidur kakek. kakek berbicara
tapi Baek Ho terlihat kesal. Kakek kesal dan berkata jika baek ho iri
maka ia harus mengatakannya. Baek Ho berkata ia tak iri. Kakek ingin
Baek Ho mengingat kata-katanya bahwa ia tak akan memberikan Yi Seul
pada orang seperti Baek Ho. Baek Ho kesal dan bertanya mengapa kakek
tak pergi ke rumah Yi Seul. kakek berkata di rumah Baek Ho lebih
nyaman.
Setelah
kakek tidur, BAek Ho keluar dan mulai latihan melempar Bola lagi. Ia
mencoba tapi selalu terbayang pria yang ia lukai itu yang akan memukul
bolanya, dan pria itu terlihat kesakitan dan rubuh, adiknya memanggil
kakaknya. Baek Ho tak mampu melempar bolanya. Baek Ho frustasi dan
melempar sarung tangannya. Baek Ho menunduk dan berlutut berkata 'maaf.
tapi aku juga kehilangan baseball. Kakek datang dan prihatin melihat
cucunya.
Chae
Ri datang ke kedai paman dengan membawa banyak belanjaan. Paman datang
dan berkata apa itu. Ia membukanya dan kagum karena belanjaan Chae Ri
mahal-mahal dan dari merk terkenal. Chae Ri membanggakan pacarnya aktor
Lee. Chan Wook geleng-geleng. Tae Nam protes juga. Chan Wook kesal dan
sedikit berteriak. Sepertinya ia pusing memikirkan plot ceritanya.
Paman menawarkan cerita yang mendayu, sedangkan Chae Ri menawarkan
cerita yang romantis dan cinta segitiga.
Pagi
yang cerah, dan Baek Ho masih tidur. Kakek masuk ke kamarnya dan
menarik selimut Baek Ho. Baek Ho berkata masih dingin dan ia menarik
selimut lagi kakek berteriak menyuruhnya bangun. Baek Ho masih mengantuk
dan berkata liburan baru di mulai dan ia ingin tidur lagi. Kakek
akhirnya memaksa BAek Ho keluar dan menjatuhkannya ke salju. Baek Ho
berteriak 'sangat dingin'. Baek Ho baru sadar ia tidak tahu di mana
mereka berada. Kakek berkata 'Kang bAek Ho, selamat datang di training
neraka'. Baek Ho masih bingung.
Yi
Seul dan Jin Won sedang berada di antara anak-anak dan Jin Won melatih
anak-anak cara memegang tongkat baseball. Yi Seul tersenyum
melihatnya. Sementara itu Baek Ho sedang di tarining kakek dan tugasnya
adalah memotong kayu. Yi Seul sibuk memungut sampah anak-anak
(sepertinya mereka di panti asuhan). Sedangkan Baek Ho memancing di
tengah dinginnya cuaca, ia bahkan tertidur saat memancing. Yi Seul
tampak mengkhawatirkan BAek Ho, sedangkan orang yang dikhawatirkan
masih memancing meski hanya mendapat sepatu rusak.
Jin
Won dan Yi Seul sedang duduk di sebuah bangku mereka membicarakan
sesuatu. Sepertinya mereka membicarakan tentang masa depan. Kenapa Yi
Seul ingin menjadi manajer tim baseball dan bla bla bla. Tapi seperti
biasa pada akhirnya Jin Won pasti bercanda dengan Yi Seul dengan
mengatakan YI Seul manajer Bodoh. Hingga Yi Seul kesal dan pergi
meninggalkan Jin Won yang tersenyum.
Uri
Baek Ho masih dalam trauma melemparnya. Ia ragu ingin melempar bola
dan terus menarik nafas. Kakek melihatnya lalu menghampiri Baek Ho.
Sepertinya ia memarahi BAek Ho yang tak bisa melempar bola, menyuruhnya
berhenti dan melakukan pekerjaannya memotong kayu saja. Baek Ho
melakukannya, ia kembali memotong kayu. Tapi kemudian ia berjenti dan
terlihat kesal.
Yi
Seul dirumahnya bersama ayah dan ibu. Yi Seul mencoba menghubungi Baek
Ho tapi telfonnya tak di angkat. Yi Seul mengkhawatirkan Baek Ho. Ayah
mengatakan sepertinya itu adalah kesempatan terakhir Baek Ho. Yi Seul
bertanya maksudnya. Ayah mengatakan Yi Seul juga tak ingin Baek Ho
menyerah pada Baseball. Juga mengatakan kakek adalah pelatih Baseball
yang baik dan juga akan menjadi dokter yang Baik untuk kesembuhan trauma
Baek Ho. Ibu bertanya apa apa Seul tahu kenapa kakek tidak menginap
dirumah mereka tapi dirumah Baek Ho, meski ia tak memberi tahu, tapi
kakek ingin menyembuhkan Baek Ho (Oia, aku baru sadar itu kakek Seul ya?
Hahhaha, bukan kakek BAek Ho).
Baek
Ho tidur sambil memeluk Sarung tangan Baseball hadiah Yi Seul. Baek Ho
bermimpi buruk, tentang anak itu yang menyalahkannya atas luka
kakaknya sehingga kakak anak itu tak bisa main Baseball lagi. Baek Ho
dalam mimpinya meminta maaf. Kakek datang melihat cucunya itu. Baek Ho
mengigau dan mengatakan ia juga ingin bermain baseball. Kakek lalu
berteriak memanggil Baek Ho agar bangun. Baek Ho kaget. Kakek mengatakan
matahari sudah terbit.
Kakek
dan BAek Ho pergi kepelabuhan. Dalam mobil BAek Ho masih tertidur dan
kakek berteriak mengatakan mereka sudah sampai. Baek Ho dan kakek
melewati tempat pedagang ikan dan Baek Ho kaget saat melihat pria yang
ia lukai serta adiknya ada disana. Adik pria itu langsung marah dan
berkata untuk apa Baek Ho kesana. Ia melempari Baek Ho. Baek Ho hanya
diam. Pria itu menyuruh adiknya berhenti karena ia menganggap Baek Ho
adalah pembeli.
Baek
Ho dan Pria itu berbicara berdua. Pria itu berkata kalau disitu adalah
kampung halamannya, tak ada baseball disana. Bagi adiknya, dia adalah
idola, dan minta Baek Ho mengerti mengapa adiknya seperti itu. Pria itu
bertanya apa yang membuat Baek Ho kesana. Baek Ho berkata ada yang
ingin ia katakan. Baek Ho kemudian berlutut. Ia minta maaf karena
kesalahannya dulu maka pria itu kehilangan baseball.
Baek
Ho dan kakek kembali ke rumah. Baek Ho masih terlihat tak bersemangat.
Kakek menghela nafas. Baek Ho masuk ke kamarnya dan menyadari sarung
tangannya hilang. ia berlari keluar. Disana Yi Seul sudah menunggu. Baek
Ho bertanya apa yang dilakukan Yi Seul. Seul menjawab ia adalah
manajer yang melihat keadaan atletnya. Ia juga ingin Baek Ho melempar
bola lagi. Yi Seul menyerahkan sarung tangan Baek Ho dan mengambil
tongkat baseball. ia ingin Baek Ho melempar bola padanya. Tapi Baek Ho
menolak. Baek Ho mengatakan ia tak bisa. Sepertinya traumanya masih
belum sembuh. Yi Seul terus memaksa Baek Ho. Tapi Baek Ho tetap tidak
mau. Yi Seul mengatakan ia tak akan beranjak dari sana sampai baek ho
melempar bola padanya. Baek Ho tak mau mendengarkan dan pergi.
Baek
Ho merenung di kamarnya sampai malam. Malam itu turun salju. Ia dan
kakek makan malam bersama. Baek Ho bertanya apakah Yi Seul sudah pulang.
Kakek berkata tidak. Baek Ho bertanya di mana Seul. Kakek dengan
santai menjawab kalau Seul masih di luar. Baek Ho terkejut. Ia segera
berlari keluar dan melihat Yi Seul masih berdiri ditempat tadi,
kedinginan.
Baek
Ho menghampiri Yi Seul dan berkata apa Yi Seul ingin mati diluar
dihari yang dingin seperti itu. Yi Seul berkata sampai Baek Ho melempar
bolanya maka ia tak akan pergi. Yi Seul masih keras kepala dan berkata
jika kau tidak ingin melihatku mati maka lempar bolanya. Mau tak mau
akhirnya Baek Ho melakukannya. Kakek datang dan berada dibelakang Yi
Seul. BAek Ho ingat perkataan pria itu dan juga kata-kata Yi Seul saat
ia mabuk dulu. Akhirnya ia memberanikan diri dan melempar bolanya. Baek
Ho berhasil. Yi Seul memintanya melemparkan bola lagi, sampai 3 kali.
Di
lemparan ketiga, Yi Seul akhirnya pingsan. Baek Ho terkejut. Kakek
membawa Baek Ho dan Yi Seul menuju rumah sakit terdekat karena Yi Seul
demam tinggi. Di tengah jalan mobil kakek mogok. Karena Yi Seul demam
tinggi Baek Ho terpaksa menggendongnya dipunggung dan berlari kerumah
sakit.
Baek
Ho berlari sekuat tenaga menuju rumah sakit (wew, ada OST baru!!1). Yi
Seul digendong di punggungnya. Baek Ho ingat saat Yi Seul tadi meminta
baek ho melemparkan bolanya. Baek Ho berkata bertahanlah, sebentar
lagi sampai. Dalam tidurnya Yi Seul berkata 'Fighting, Our Baek Ho. You
Can Do It'. Baek Ho sedih melihat Yi Seul seperti itu, ia merasa
bersalah dan berteriak.
Pagi
harinya dirumah sakit. Yi Seul terbangun dan tersenyum melihat Baek Ho
tidur dibawah tempat tidurnya. Ia kemudian tidur lagi. Baek Ho bangun
dan mencuci muka. Lalu kakek datang dan berkata 'larimu tidaklah
buruk'. Baek Ho tersenyum. Kakek berkata jika Baek Ho tak ingin main
baseball, maka ia bisa ikut marathon. Kakek dan Baek Ho berbicara
tentang sesuatu. Sepertinya kakek akan meninggalakan mereka, ia akan
pulang. Kakek memberi baek ho semangat dengan petuah-petuahnya.
Yi
Seul makan bubur buatan kakek dengan semangat. Ia mengatakan bubur itu
sangat enak. Mereka membicarakan tentang kakek. Lalu Baek Ho ingat
kakek akan meninggal musim dingin tahun itu dan Yi Seul tak sempat
melihat kakek sebelumnya. Ia lalu menarik Yi Seul untuk melihat kakek
berangkat.
Yi
Seul dan Baek Ho berlari menuju pemberhentian bis di mana kakek akan
pulang. Saat itu baek ho berbicara dalam hatinya kalau nanti ia tak
ingin menyesal. Ia mengingat saat bahagianya dan Seul bersama. dalam
jarak yang begitu dekat, ia tak ingin menyesal nantinya.
Akhirnya
mereka sampai dan untungnya kakek belum berangkat. Baek Ho berkata ada
yang ingin disampaikan kakek. Yi Seul yang masih terengah-engah
meminta kakek tetap sehat dan makan teratur. Kakek tak percaya mereka
lari sejauh itu hanya untuk mengatakan itu. Yi Seul berkata, apa ku
bilang, aku tak punya hal untuk dikatakan. Baek Ho hanya diam. Kakek
berkata cuacanya dingin dan ia memberikan jaketnya pada Yi Seul. Pada
akhirnya kakek dan Baek Ho kembali adu mulut. mereka terlihat lucu.
Waktu
berlalu. Dan kali ini Baek Ho, Yi Seul, Chan wook dan Tae Nam ada di
kedai paman. Paman berkata Chae Ri sudah datang, bersama pria itu. Tae
Nam langsung marah dan berlari keluar. sepertinya Baek Ho memberi
tahu Tae Nam kalau pacar Chae Ri sudah menikah.
Chae
Ri dan pacarnya bergandengan tangan keluar dari mobil. saat pacarnya
ingin mencium chae Ri, Tae Nam muncul dan langsung memukul pacar Chae
Ri. Chae Ri kaget dan marah pada Tae Nam saat melihat pacarnya berdarah.
Chae Ri marah pada Tae Nam dan bertanya apa Tae Nam gila. Tae Nam
menjawab ya, ia gila dan mengatakan kalau pacar Chae Ri punya wanita
lain / istri. Chae Ri kaget dan ia melihat pacarnya, pacarnya
memalingkan wajah. Tae Nam marah dan berkata jangan mempermainkan
wanita, terutama Chae Ri. dan mengatakan seperti laki-laki itu nantinya
akan menyakiti Chae Ri.Chae Ri minta Tae Nam diam. Baek Ho dan Chan
Wook lalu membawa Tae Na pergi.
Chae
Ri dan Pria itu tinggal berdua. Chae Ri menampar pria itu dan berkata
itu untuk temannya. Pria itu tertawa dan berkata Chae Ri lah yang
mulai. Chae Ri pergi dan menahan tangisnya. Chae Ri membuka pintu cafe
dan mencoba tersenyum. Ia masuk dan memberi hormat. Ia mengatakan gadis
malang Chae Ri sekarang selamat dari hal buruk. Ia juga minta maaf
pada semuanya. Temannya tersenyum. Paman datang dan berkata Baek Ho
kembali, Chae Ri juga kembali, mari bersulang. Mereka pun bersulang.
Jin ju ada disana juga, melihat mereka dari jauh dan tersenyum.
Yi
Seul dan Baek Ho berjalan pulang. Mereka membicarakan kakek dan Yi
Seul yang dulu memanggil kakek dengan panggilan hadji karena baru bisa
bicara. Lalu pembicaraan beralih ke ciuman pertama Yi Seul. yang
membuat Yi Seul marah. Apalagi sepertinya Baek Ho lupa kalau ia dan
Seul pernah ciuman, sehingga Baek Ho bertanya dengan siapa Yi Seul
pertama kali ciuman. Yi Seul menjawab bukan dengan Baek Ho. Baek Ho
kaget kenapa namanya disebut.
Yi
Seul mengingatkan tentang ciuman tak sengaja di tahun 2000 dulu. Baek
Ho baru ingat hal itu. Yi Seul berkata Baek Ho merebut ciuman
pertamanya dan malah tak ingat sama sekali. Baek Ho mengatakan itu sama
sekali bukan ciuman. Yi Seul marah, itu begitu penting dan Baek Ho
melupakannya.
Yi
Seul pergi, Baek Ho mengejarnya dan mencium Yi Seul. Kenangan bahagia
mereka kembali melintas. Baek Ho lalu berkata itu adalah ciuman pertama
mereka.^^
Bersambung Ke Episode 7
Source : I Me My Mine Luv Korea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar