Senin, 27 Februari 2012

(Sinopsis) Operation proposal Episode 6

Episode 6 : Jika Kau Mencintaiku Katakanlah .......

Jin Won dengan gugup mengakui perasaannya pada Yi Seul. Jin Won meletakkan tangan Yi Seul di dadanya. Kang Baek Ho yang baru kembali ke masa lalu, ada disana menyaksikan hal itu. Pikirannya kembali kacau, bertanya-tanya dalam hatinya ada apa ini. Lalu Jin Won bersiap akan mencium Yi Seul, gadis itu tersenyum.

Baek Ho pun panik dan berkata "Tidak Bisaaaaaa!!!!!". Jin Won dan Yi Seul menoleh padanya. Chan Wook berkata "cut!!!". Dan Baek Ho baru menyadari dia ada ditengah syuting film dan itu hanya adegan sebuah film yang disutradarai oleh Chan Wook.

Tae Nam protes karena Baek Ho menggagalkan syutingnya kali ini. Baek Ho menyadari kalau ia berada di tahun pertama universitas. Jin Won bertanya apakah aktingnya jelek. Chan Wok berkata kalau Jin Won melakukannya dengan baik. chae Ri berkomentar kalau ia memang yang terbaik. Yi Seul mengatakan ia juga tak bisa melakukannya dan menawarkan Chae Ri saja yang jadi tokoh utamanya. Tapi Chae Ri bertanya siapa yang akan jadi tokoh utama pria. Baek Ho langsung menawarkan diri, dia mau jadi tokoh utama pria, tapi Yi Seul yang jadi bintang utama wanitanya. Chan Wook menolak dan berkata kalau Baek Ho tak bisa akting. Chae Ri berkata ia punya ide. Sepertinya ia menawarkan seseorang menjadi lead malenya. Dan sepertinya orang itu punya hubungan dengan Chae Ri, Tae Nam tampak sedih. Apalagi orang itu si Lee datang. ia melambai pada Chae Ri. Yi Seul bertanya apa itu orang yang dimaksud chae ri yang menjalin hubungan dengannya. Chae Ri minta maaf dan berkata akan memperkenalkan secara resmi lain waktu. Ia lalu pergi, sedangkan Tae Nam memanggilnya.

Chan wook berkomentar kalau kali ini lawan Tae Nam adalah aktor tampan Lee. Tae Nam merasa kesal dan mengatakan kalau ia juga akan menjadi aktor terkenal suatu hari nanti. Yi Seul, Jin Won dan yang lain tersenyum melihat tingkah tae nam. Kemudian Tae Nam mendekati Chan wook dan merayu Chan Wook agar tidak menggunakan aktor Lee sebagai lawan main Chae Ri nantinya. Tapi Chan Wook tak mau dengar. Dan sepertinya akan menggunakan aktor Lee. Yi Seul terlihat senang. Jin Won pamit karena akan mempersiapkan kelasnya berikutnya. Yi Seul berkata kalau mereka juga harus kekelas. Baek Ho menyusul Yi Seul. Chan Wook juga akan pergi tapi ia berhenti sebentar didepan Jin Ju (waw, Jin Ju berubah!). Chan Wook minta nantinya Jin Ju menyanyi dalam filmnya. Seperti biasa ia mengelus kepala Jin Ju membuat gadis itu sangat senang.

Jin Won, Chan wook, Yi Seul dan Baek ho berjalan di jalan Universitas. Mereka membicarakan akting BAek Ho yang buruk. Lalu sekelompok anggota baseball sedang berlari lewat, mereka memakai pakaian biru, sepertinya klub baseball yang diikuti Baek Ho dulu saat ia menyebabkan kecelakaan itu. Baek Ho merasa tak enak melihatnya. Ia memalingkan wajah. Lalu ia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan yang lain.

Sepeninggal Bae Ho Chan Wook berkomentar Baek Ho tidak memukul bola baseball lagi. Jin won berkata bukan tidak mau, tapi tidak bisa memukul bola baseball lagi. (Mungkin maksudnya melempar bola kali ya?). Yi Seul bertanya apa artinya. Jin Won berbicara mengenai semacam penyakit trauma pada Baek Ho yang tak mudah untuk di obati. Yi Seul bertanya apa maksudnya Baek Ho tak bisa memegang bola lagi selamanya? Jin Won berkata itu kemungkinannya. Yi Seul berkata itu tak mungkin. Yi Seul marah pada Jin Won yang begitu mudah mengatakan hal seperti itu. Ia lalu meninggalkan Jin won dan Chan Wook dengan kesal. Jin Won masih bingung. Chan Wook berkata nanti kau akan mengerti. Jin Won berkata ia mengerti. Lalu berkata kalau manajer mereka dalam satu detik bisa berubah menakjubkan.

Seorang pria tua mencari Baek Ho di seluruh ruang belajar kampus. Ia membuka pintu begitu saja dan memanggil nama Baek Ho tanpa peduli apa yang dilakukan orang didalam ruangan. Ia masuk dalam ruang kuliah dan membuka pintu begitu saja. Saat ia ingin keluar ia melihat seseorang tidur dan menyuruh untuk membangunkannya. Itu Baek Ho yang sedang tidur, ia bangun dan menyangkan dosen memanggilnya. Lalu kaget melihat kakeknya disana. Kakek sepertinya ingin mengajak baek ho keluar. Tapi BAek Ho mengisyaratkan ia maih dalam pelajaran. Kakek bahkan permisi pada dosen untuk membawa Baek Ho keluar.

Baek Ho dan kakek keluar, mereka ke kantin kampus. Kakek memesan makanan dan dengan gampangnya ia menyuruh Baek Ho yang bayar. Baek Ho tak bisa percaya apa yang dilakukan kakeknya, tapi ia tetap membayar meski uangnya tinggal sedikit. Yi Seul, Chae Ri, Chan wook dan Tae Nam masuk ke dalam kantin menuju meja Baek Ho dan kakek. Yi Seul langsung menyerbu kakek dan menanyakan untuk apa kakek datang ke kampus. Kakek berbohong dan malah mengatakan Baek Ho merengek padanya agar ia datang menemui Baek Ho. Baek Ho tak percaya kakeknya bisa berbohong seperti itu dan menjelaskan pada Seul.

Lalu adegan beralih ke ruangan Jin Won, di mana kakek dengan semangat sedang berbicara pada Jin Won. Sepertinya mereka membicarakan Baseball. Kakek sepertinya tertarik dan mengatakan sesuatu tentang Jin won dan Seul yang membuat Baek Ho bertanya 'kenapa? kenapa kakek? padahal aku sudah membayarkan makananmu!' didalam hatinya. Kakek membicarakan kalau sepertinya Jin Won akan menjadi suami masa depan Yi Seul. Seul merasa tak enak. Jin Won mengatakan ia lebih tua dan berterima kasih atas rasa optimis kakek padanya. Baek Ho terlihat kesal. Lalu Jin Won membicarakan tentang ciuman pertama dengan Yi Seul membuat semua orang terkejut. Yi Seul malu dan kesal pada kakek (Aku rasa kakek menjodohkan Seul dan Jin Won juga meramalkan tentang ciuman pertama mereka).

Tae Nam ingin mengambil ayam di meja, tapi kakek memukul tangannya dan berkata ia ingin bir. Baek Ho datang membawa 2 botol bir. Kakek meminta gelas dan Baek Ho memberikannya. Kakek minta dituangkan bir dan BAek Ho dengan sigap melakukannya. Kakek minum dan memandang Baek ho, lalu ia minta kaki ayam dan baek ho segera menyuapinya. Chan Wook heran dan mengatakan kau benar ingin tahu pada baek ho. Baek Ho bicara dalam hati karena ia ingin tahu siapa Ciuman pertama Yi Seul, makanya ia melakukan itu. kakek berkata ia sudah makan dan berarti sekarang ia akan memberitahu Baek Ho. Baek Ho senang dan mulai mendengarkan, ia mendekatkan telinga ke arah kakek. "Yi Seul, ciuman pertamanya adalah dengan....."

Kakek bahkan belum memberitahukannya. Baek Ho masih harus melayaninya dengan menyiapkan semacam futon untuk tempat tidur kakek. kakek berbicara tapi Baek Ho terlihat kesal. Kakek kesal dan berkata jika baek ho iri maka ia harus mengatakannya. Baek Ho berkata ia tak iri. Kakek ingin Baek Ho mengingat kata-katanya bahwa ia tak akan memberikan Yi Seul pada orang seperti Baek Ho. Baek Ho kesal dan bertanya mengapa kakek tak pergi ke rumah Yi Seul. kakek berkata di rumah Baek Ho lebih nyaman.

Setelah kakek tidur, BAek Ho keluar dan mulai latihan melempar Bola lagi. Ia mencoba tapi selalu terbayang pria yang ia lukai itu yang akan memukul bolanya, dan pria itu terlihat kesakitan dan rubuh, adiknya memanggil kakaknya. Baek Ho tak mampu melempar bolanya. Baek Ho frustasi dan melempar sarung tangannya. Baek Ho menunduk dan berlutut berkata 'maaf. tapi aku juga kehilangan baseball. Kakek datang dan prihatin melihat cucunya.

Chae Ri datang ke kedai paman dengan membawa banyak belanjaan. Paman datang dan berkata apa itu. Ia membukanya dan kagum karena belanjaan Chae Ri mahal-mahal dan dari merk terkenal. Chae Ri membanggakan pacarnya aktor Lee. Chan Wook geleng-geleng. Tae Nam protes juga. Chan Wook kesal dan sedikit berteriak. Sepertinya ia pusing memikirkan plot ceritanya. Paman menawarkan cerita yang mendayu, sedangkan Chae Ri menawarkan cerita yang romantis dan cinta segitiga.

Pagi yang cerah, dan Baek Ho masih tidur. Kakek masuk ke kamarnya dan menarik selimut Baek Ho. Baek Ho berkata masih dingin dan ia menarik selimut lagi kakek berteriak menyuruhnya bangun. Baek Ho masih mengantuk dan berkata liburan baru di mulai dan ia ingin tidur lagi. Kakek akhirnya memaksa BAek Ho keluar dan menjatuhkannya ke salju. Baek Ho berteriak 'sangat dingin'. Baek Ho baru sadar ia tidak tahu di mana mereka berada. Kakek berkata 'Kang bAek Ho, selamat datang di training neraka'. Baek Ho masih bingung.

Yi Seul dan Jin Won sedang berada di antara anak-anak dan Jin Won melatih anak-anak cara memegang tongkat baseball. Yi Seul tersenyum melihatnya. Sementara itu Baek Ho sedang di tarining kakek dan tugasnya adalah memotong kayu. Yi Seul sibuk memungut sampah anak-anak (sepertinya mereka di panti asuhan). Sedangkan Baek Ho memancing di tengah dinginnya cuaca, ia bahkan tertidur saat memancing. Yi Seul tampak mengkhawatirkan BAek Ho, sedangkan orang yang dikhawatirkan masih memancing meski hanya mendapat sepatu rusak.

Jin Won dan Yi Seul sedang duduk di sebuah bangku mereka membicarakan sesuatu. Sepertinya mereka membicarakan tentang masa depan. Kenapa Yi Seul ingin menjadi manajer tim baseball dan bla bla bla. Tapi seperti biasa pada akhirnya Jin Won pasti bercanda dengan Yi Seul dengan mengatakan YI Seul manajer Bodoh. Hingga Yi Seul kesal dan pergi meninggalkan Jin Won yang tersenyum.

Uri Baek Ho masih dalam trauma melemparnya. Ia ragu ingin melempar bola dan terus menarik nafas. Kakek melihatnya lalu menghampiri Baek Ho. Sepertinya ia memarahi BAek Ho yang tak bisa melempar bola, menyuruhnya berhenti dan melakukan pekerjaannya memotong kayu saja. Baek Ho melakukannya, ia kembali memotong kayu. Tapi kemudian ia berjenti dan terlihat kesal.

Yi Seul dirumahnya bersama ayah dan ibu. Yi Seul mencoba menghubungi Baek Ho tapi telfonnya tak di angkat. Yi Seul mengkhawatirkan Baek Ho. Ayah mengatakan sepertinya itu adalah kesempatan terakhir Baek Ho. Yi Seul bertanya maksudnya. Ayah mengatakan Yi Seul juga tak ingin Baek Ho menyerah pada Baseball. Juga mengatakan kakek adalah pelatih Baseball yang baik dan juga akan menjadi dokter yang Baik untuk kesembuhan trauma Baek Ho. Ibu bertanya apa apa Seul tahu kenapa kakek tidak menginap dirumah mereka tapi dirumah Baek Ho, meski ia tak memberi tahu, tapi kakek ingin menyembuhkan Baek Ho (Oia, aku baru sadar itu kakek Seul ya? Hahhaha, bukan kakek BAek Ho).

Baek Ho tidur sambil memeluk Sarung tangan Baseball hadiah Yi Seul. Baek Ho bermimpi buruk, tentang anak itu yang menyalahkannya atas luka kakaknya sehingga kakak anak itu tak bisa main Baseball lagi. Baek Ho dalam mimpinya meminta maaf. Kakek datang melihat cucunya itu. Baek Ho mengigau dan mengatakan ia juga ingin bermain baseball. Kakek lalu berteriak memanggil Baek Ho agar bangun. Baek Ho kaget. Kakek mengatakan matahari sudah terbit.

Kakek dan BAek Ho pergi kepelabuhan. Dalam mobil BAek Ho masih tertidur dan kakek berteriak mengatakan mereka sudah sampai. Baek Ho dan kakek melewati tempat pedagang ikan dan Baek Ho kaget saat melihat pria yang ia lukai serta adiknya ada disana. Adik pria itu langsung marah dan berkata untuk apa Baek Ho kesana. Ia melempari Baek Ho. Baek Ho hanya diam. Pria itu menyuruh adiknya berhenti karena ia menganggap Baek Ho adalah pembeli.

Baek Ho dan Pria itu berbicara berdua. Pria itu berkata kalau disitu adalah kampung halamannya, tak ada baseball disana. Bagi adiknya, dia adalah idola, dan minta Baek Ho mengerti mengapa adiknya seperti itu. Pria itu bertanya apa yang membuat Baek Ho kesana. Baek Ho berkata ada yang ingin ia katakan. Baek Ho kemudian berlutut. Ia minta maaf karena kesalahannya dulu maka pria itu kehilangan baseball.

Pria itu menganggap itu hanyalah sebuah kecelakaan saja. Ia mengulurkan tangannya tanda memaafkan BAek Ho. Mereka lalu duduk dan minum. Pria itu berkata ia mendengar BAek Ho tak main baseball lagi. Ia menasehati Baek Ho dan berharap Baek Ho tak berhenti baseball karena hal dulu. Ia mengatakan saat bermain baseball Baek Ho tampak bersinar. Baek Ho mengatakan agar pria itu mengatakan permintaan maafnya pada adik pria itu.

Baek Ho dan kakek kembali ke rumah. Baek Ho masih terlihat tak bersemangat. Kakek menghela nafas. Baek Ho masuk ke kamarnya dan menyadari sarung tangannya hilang. ia berlari keluar. Disana Yi Seul sudah menunggu. Baek Ho bertanya apa yang dilakukan Yi Seul. Seul menjawab ia adalah manajer yang melihat keadaan atletnya. Ia juga ingin Baek Ho melempar bola lagi. Yi Seul menyerahkan sarung tangan Baek Ho dan mengambil tongkat baseball. ia ingin Baek Ho melempar bola padanya. Tapi Baek Ho menolak. Baek Ho mengatakan ia tak bisa. Sepertinya traumanya masih belum sembuh. Yi Seul terus memaksa Baek Ho. Tapi Baek Ho tetap tidak mau. Yi Seul mengatakan ia tak akan beranjak dari sana sampai baek ho melempar bola padanya. Baek Ho tak mau mendengarkan dan pergi.

Baek Ho merenung di kamarnya sampai malam. Malam itu turun salju. Ia dan kakek makan malam bersama. Baek Ho bertanya apakah Yi Seul sudah pulang. Kakek berkata tidak. Baek Ho bertanya di mana Seul. Kakek dengan santai menjawab kalau Seul masih di luar. Baek Ho terkejut. Ia segera berlari keluar dan melihat Yi Seul masih berdiri ditempat tadi, kedinginan.

Baek Ho menghampiri Yi Seul dan berkata apa Yi Seul ingin mati diluar dihari yang dingin seperti itu. Yi Seul berkata sampai Baek Ho melempar bolanya maka ia tak akan pergi. Yi Seul masih keras kepala dan berkata jika kau tidak ingin melihatku mati maka lempar bolanya. Mau tak mau akhirnya Baek Ho melakukannya. Kakek datang dan berada dibelakang Yi Seul. BAek Ho ingat perkataan pria itu dan juga kata-kata Yi Seul saat ia mabuk dulu. Akhirnya ia memberanikan diri dan melempar bolanya. Baek Ho berhasil. Yi Seul memintanya melemparkan bola lagi, sampai 3 kali.

Di lemparan ketiga, Yi Seul akhirnya pingsan. Baek Ho terkejut. Kakek membawa Baek Ho dan Yi Seul menuju rumah sakit terdekat karena Yi Seul demam tinggi. Di tengah jalan mobil kakek mogok. Karena Yi Seul demam tinggi Baek Ho terpaksa menggendongnya dipunggung dan berlari kerumah sakit.

Baek Ho berlari sekuat tenaga menuju rumah sakit (wew, ada OST baru!!1). Yi Seul digendong di punggungnya. Baek Ho ingat saat Yi Seul tadi meminta baek ho melemparkan bolanya. Baek Ho berkata bertahanlah, sebentar lagi sampai. Dalam tidurnya Yi Seul berkata 'Fighting, Our Baek Ho. You Can Do It'. Baek Ho sedih melihat Yi Seul seperti itu, ia merasa bersalah dan berteriak.

Pagi harinya dirumah sakit. Yi Seul terbangun dan tersenyum melihat Baek Ho tidur dibawah tempat tidurnya. Ia kemudian tidur lagi. Baek Ho bangun dan mencuci muka. Lalu kakek datang dan berkata 'larimu tidaklah buruk'. Baek Ho tersenyum. Kakek berkata jika Baek Ho tak ingin main baseball, maka ia bisa ikut marathon. Kakek dan Baek Ho berbicara tentang sesuatu. Sepertinya kakek akan meninggalakan mereka, ia akan pulang. Kakek memberi baek ho semangat dengan petuah-petuahnya.

Yi Seul makan bubur buatan kakek dengan semangat. Ia mengatakan bubur itu sangat enak. Mereka membicarakan tentang kakek. Lalu Baek Ho ingat kakek akan meninggal musim dingin tahun itu dan Yi Seul tak sempat melihat kakek sebelumnya. Ia lalu menarik Yi Seul untuk melihat kakek berangkat.

Yi Seul dan Baek Ho berlari menuju pemberhentian bis di mana kakek akan pulang. Saat itu baek ho berbicara dalam hatinya kalau nanti ia tak ingin menyesal. Ia mengingat saat bahagianya dan Seul bersama. dalam jarak yang begitu dekat, ia tak ingin menyesal nantinya.

Akhirnya mereka sampai dan untungnya kakek belum berangkat. Baek Ho berkata ada yang ingin disampaikan kakek. Yi Seul yang masih terengah-engah meminta kakek tetap sehat dan makan teratur. Kakek tak percaya mereka lari sejauh itu hanya untuk mengatakan itu. Yi Seul berkata, apa ku bilang, aku tak punya hal untuk dikatakan. Baek Ho hanya diam. Kakek berkata cuacanya dingin dan ia memberikan jaketnya pada Yi Seul. Pada akhirnya kakek dan Baek Ho kembali adu mulut. mereka terlihat lucu.

Waktu berlalu. Dan kali ini Baek Ho, Yi Seul, Chan wook dan Tae Nam ada di kedai paman. Paman berkata Chae Ri sudah datang, bersama pria itu. Tae Nam langsung marah dan berlari keluar. sepertinya Baek Ho memberi tahu Tae Nam kalau pacar Chae Ri sudah menikah.

Chae Ri dan pacarnya bergandengan tangan keluar dari mobil. saat pacarnya ingin mencium chae Ri, Tae Nam muncul dan langsung memukul pacar Chae Ri. Chae Ri kaget dan marah pada Tae Nam saat melihat pacarnya berdarah. Chae Ri marah pada Tae Nam dan bertanya apa Tae Nam gila. Tae Nam menjawab ya, ia gila dan mengatakan kalau pacar Chae Ri punya wanita lain / istri. Chae Ri kaget dan ia melihat pacarnya, pacarnya memalingkan wajah. Tae Nam marah dan berkata jangan mempermainkan wanita, terutama Chae Ri. dan mengatakan seperti laki-laki itu nantinya akan menyakiti Chae Ri.Chae Ri minta Tae Nam diam. Baek Ho dan Chan Wook lalu membawa Tae Na pergi.

Chae Ri dan Pria itu tinggal berdua. Chae Ri menampar pria itu dan berkata itu untuk temannya. Pria itu tertawa dan berkata Chae Ri lah yang mulai. Chae Ri pergi dan menahan tangisnya. Chae Ri membuka pintu cafe dan mencoba tersenyum. Ia masuk dan memberi hormat. Ia mengatakan gadis malang Chae Ri sekarang selamat dari hal buruk. Ia juga minta maaf pada semuanya. Temannya tersenyum. Paman datang dan berkata Baek Ho kembali, Chae Ri juga kembali, mari bersulang. Mereka pun bersulang. Jin ju ada disana juga, melihat mereka dari jauh dan tersenyum.

Yi Seul dan Baek Ho berjalan pulang. Mereka membicarakan kakek dan Yi Seul yang dulu memanggil kakek dengan panggilan hadji karena baru bisa bicara. Lalu pembicaraan beralih ke ciuman pertama Yi Seul. yang membuat Yi Seul marah. Apalagi sepertinya Baek Ho lupa kalau ia dan Seul pernah ciuman, sehingga Baek Ho bertanya dengan siapa Yi Seul pertama kali ciuman. Yi Seul menjawab bukan dengan Baek Ho. Baek Ho kaget kenapa namanya disebut.

Yi Seul mengingatkan tentang ciuman tak sengaja di tahun 2000 dulu. Baek Ho baru ingat hal itu. Yi Seul berkata Baek Ho merebut ciuman pertamanya dan malah tak ingat sama sekali. Baek Ho mengatakan itu sama sekali bukan ciuman. Yi Seul marah, itu begitu penting dan Baek Ho melupakannya.

Yi Seul pergi, Baek Ho mengejarnya dan mencium Yi Seul. Kenangan bahagia mereka kembali melintas. Baek Ho lalu berkata itu adalah ciuman pertama mereka.^^



Bersambung Ke Episode 7

Source : I Me My Mine Luv Korea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar