Episode 2 : Mata Yi
Seul memancarkan sebuah tanda / kode, Aku sendiri bisa melihatnya, Tapi
pada kenyataaanya, Banyak Rahasia dari tanda itu yang aku lupakan.

Baek Ho kembali ke tahun 2001 berkat Konduktor dan mantera Renovation-nya.
Ia sangat senang dan menari-nari.Tapi kemudian sebuah pukulan mendarat
padanya. Dia berbalik dan itu Yi Seul yang protes tentang Baek Ho yang
membuat kebisingan di atas panggung. Yi Seul mengatakan hari ini ia
mengerjakan tugas pagi sendirian dan ia mulai menceritakan dengan
semangat gedung bioskop yang baru, dan ia akan memaafkan Baek Ho jika
Baek Ho mengajaknya kesana. Baek Ho berwajah bingung dan Seul menganggap
Baek Ho hanya bercanda tapi kemudian ia kecewa dan menyadari bahwa Baek
Ho pasti tidak ingat. Sambil mendesah Yi Seul mengatakan kalau itu
konyol mengharapkan Baek Ho ingat tentang itu. Baek Ho masih berfikir
dan bertanya-tanya penyebab Yi Seul berwajah cemberut adalah karena
tiket bioskop.
Di
gedung sekolah lain, Chae Ri sedang sibuk menari-nari di antara
kerumunan anak laki-laki, dan Joo Tae Nam ada di sana, mencegah anak
laki-laki lain untuk memotret, tapi hal itu sia-sia. Chan Wook
mengatakan mereka harusnya memberitahu Chae Ri agar menyerah pada
keinginannya menjadi bintang, tapi ia mengatakan kalau tak boleh
menyerah sebelum mencoba. Tae NAm sendiri yakin hanya menunggu waktunya
tiba, Chae Ri akan menjadi miliknya. Mereka berdua terkejut karena
tiba-tiba Baek Ho meledak.
Kembali
ke kelas, Yi Seul mengembalikan CD yang ia pinjam dari Baek Ho, dan
menanyakan ekspresi kosong Baek Ho pasti Baek Ho belum mengingat apapun.
Baek Ho mengaku ia sedang mencoba mengingatnya, tapi teman-temannya
mengganggu saat ia bersama mereka. Yi Seul merebut CD dari tangan Tae
Nam dan meminta dipinjamkan itu, ia lalu memasukkannya dalam ransel Baek
Ho. Dia berpendapat bahwa Tae Nam sering mengembalikan CD dalam keadaan
rusak dan menambahkan kalau Baek Ho tidak boleh meminjamkannya pada
siapapun jika masih ingin tetap mendengarlan lagu dalam CD itu.
Hari
itu adalah hari perubahan tempat duduk (enak ya kalau dulu sekolahku
juga ada perubahan tempat duduknya). Guru menyuruh anak laki-laki keluar
sedangkan anak perempuan memilih tempat duduk mereka. Tae Nam mengintip
dengan melompat-lompat. Dia tersenyum saat Chan Wook memberitahu dimana
tempat duduk Chae Ri.Baek Ho berkeringat, ia khawatir kalau Yi Seul akan mengubah tempat duduknya. Chan Wook meminta mereka bertiga duduk di belakang dan Baek Ho melihat Yi Seul duduk di bangkunya dan melihat padanya. Mereka sekarang berpisah, Yi Seul mengabaikan Baek Ho dan sedikit jengkel.
Baek Ho berkonsultasi dengan temannya untu meminjam uang guna membeli tiket film, tapi uang mereka juga sangat sedikit. Ia memutuskan menemukan cara untuk mecari uang dan tak sengaja ia mendengar Yi Seul sedang berbicara dengan semangat bahwa Baek Ho akan membawanya ke bioskop.
Yi
Seul melihat Baek Ho dan tersenyum ke arahnya, dan Baek Ho merasa
pergantian tempat duduk bukanlah alasan di balik kekesalan Yi Seul. Dan
kali ini ia merasa yakin kalau alasannya adalah film itu.Di Kelas, Yi Seul bertanya pada Chan Wook di mana Baek Ho. Chan Wook mengatakan Baek Ho pergi untuk membeli tiket bioskop. Sementara itu Baek Ho sedang menyelinap melewati penjaga sekolah dan ia melompat dinding dan keluar. Ia bolos untuk mendapatkan tiket film.
Rencana
A untuk mendapatkan tiket film, Baek Ho pergi ke klinik kesehatan untuk
menyumbangkan darah, Baek Ho tahu kalau mendonorkan darah di klinik itu
akan mendapatkan sepasang tiket. Ketika darahnya di ambil, ia
membayangkan ia dan Yi Seul ada di dalam bioskop dan berbagi popcorn,
tangan meeka bertemu dan mereka malu. Baek Ho menatapnya penuh cinta dan
Yi Seul menutup matanya. Baek Ho membayangkan emberikan Seul sebuah
ciuman....Dal lamunannya buyar saat perawat mengatakan kalau ia sudah selesai. Baek Ho bercanda dan mengatakan mereka boleh terus mengambil darahnya dan perawat itu tertawa atas antusias Baek Ho untuk donor darah. Baek Ho mengisyaratkan imbalan yang ia adapatkan atas donor darah itu dan perawat memberinya.............. Snack dan susu (HAhahahhah), perawat berterima kasih karena membantu hari ini.
Baek Ho bingung, ia pikir ia akan mendapatkan tiket bioskop jika ia mendonorkan darah dan ia baru ingat kalau imbalan itu akan terjadi pada tahun 2012 (Hahhahaha, ya iya lah, baek ho kan sekarang ada di tahun 2001, ^^).
Kembali
kesekolah, Tae Nam berkomentar kalau Baek Ho bolos untuk mendapatkan
tiket film, seolah-olah hidupnya tergantung pada hal itu. Yi Seul
mengatakan ia tak tahu apa yang dipikirkan Baek Ho dan menebak bahwa
Baek Ho harus mencoba menggantinya dengan yang baru yang lebih baik (?).Chae Ri melamun dan mengatakan betapa hebatnya pacar barunya, dia menyukai seni, bukan olahraga. Ia membandingkan antara lapangan Baseball dan bioskop. Ia mengatakan pria idamannya adalah penuh cinta, membuatnya nyaman, dan bersih. Sedangkan lapangan hanya berkeringat dan kotor.
Tae Nam merasa down mendengar itu dan ia tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Dia juga terkejut saat mendengar Chae Ri mengatakan lagi kalau pria idamannya harus tinggi, atletis dan tampan. Merasa di tolak, ia berbalik dan pergi, tapi dia duduk lagi ketika chae ri memerintahkannya duduk.

Selama
tugas kebersihan, Chae Ri mendesah meskipun pacarnya memiliki
segalanya, tapi ia punya kelemahan yang fatal, yaitu sifat terlalu
lengket padanya dan ia sudah sering memintanya untuk berhenti. Yi Seul
menyindirnya, ia mengatakan sifat Chae Ri yang sembrono dan itu
meripakan hubungan ketiganya dalam tahun ini.Chae Ri dengan tajam mengatakan Seul terlalu pilih-pilih dan ia seharusnya mengirimkan signal pada laki-laki yang ia sukai. Yi Seul membalas : Bahkan jika aku melakukannya, aku pikir ia tak akan menyadarinya.

Reancana
B untuk mendapatkan tiket film. Baek Ho mengikuti lomba makan roti.
Jika mendapat tempat kedua, maka hadiahnya adalah tiket film. Ia mulai
memakan gunungan roti yang ada di depannya. Para kontestan lain menyerah
satu per satu sampai dia dan satu orang lain tersisa. Yakin bahwa ia
ada ditempat ke dua, ia mengangkat tangan tanda menyerah, ia mengamankan
tiket itu dengan menatapnya.... Tapi pria itu tiba-tiba muntah, dan
Baek Ho menang. Baek Ho merasa tak percaya dengan kemenangannya karena
pria itu lebih dahulu menyerah, dan Baek Ho mendapat tempat pertama.
Yi
Seul mengatakan pada Chae Ri bahwa ia harus mempertimbangkan kembali
Tae Nam karena tidak banyak pria seperti dia. Chae Ri lalu bertanya
balik pada Seul tentang Baek Ho yang bolos kelas demi tiket bioskop
untuk Yi Seul. Chae Ri dapat melihat langsung jawabannya, bahwa
diam-diam harusnya Seul menyukai Baek Ho.Kedua gadis itu mendengarkan obrolan anak-anak yang mengatakan Baek Ho melakukan pengakuan cinta pada seorang teman mereka, hal itu membuat langkah Yi Seul berhenti.Mereka melihat Baek Ho menyatakan cintanya : Aku menykaimu.
Baek
Ho tergagap saat pernyataan itu, ia memuji penampilan gadis itu dan
membuat gadis itu malu dan mukanya memerah. IA mengatakan ia tak bisa
tidur atau makan karenanya. Yi Seul dan Chae Ri melihatnya tak percaya.
Yi Seul merasa sakit hati dan ingin menangis saat Baek Ho memberikan
surat, dan sebuah tamparan mendarat dipipinya karena itu bukan surat
dari Baek Ho melainkan dari orang lain.Baek Ho akhirnya menyadari ada Yi Seul di sana. Dan Sebelum ia menjelaskan semuanya, teman-temannya buru-buru memeriksa pipi Baek Ho yang merah dan melihat apakah ia baik-baik saja. Chan Wok bertanya : Apa kau segitu inginnya melihat film sampai kau melakukan hal ini?
Teman-temannya
bertanya mengapa Baek Ho berbuat konyol dan Yi Seul pura-pura tak
mendengar percakapan mereka. Jadi, Baek Ho membuat pernyataan palsu
untuk mendapatkan tiket film dan Yi Seul menulis kata 'bodoh' di
catatannya disamping nama Baek Ho.
Baek
Ho mengembalikan surat cinta kepada pemiliknya setelah ia bekerja
sebagai hukuman. siswa itu minta maaf karena menggunakan Baek Ho sebagai
pembawa pesan, dan mengatakan sebaiknya ia tak mengakui perasaannya.
tapi Baek Ho berkata kalau ia menyukai seorang gadis, maka ia harus
mengatakannya sendiri.Baek Ho mengatakan bahwa apa yang penting adalah dia mendengarnya dari bibir kita sendiri dan jangan takut pada penolakan. Jika tidak, maka penyesalan akan ribuan kali menyakitkan dari pada tamparan di wajah.
Yi
Seul meninggalkan kelas saat pelajaran berakhir, ia menolak untuk
percaya bahwa Baek Ho meminta kursi lamanya lagi karena ia kesulitan
untuk membaca papan tulis, jadi mereka duduk bersebelahan lagi. Yi Seul
menuduh Baek Ho hanya ingin menggunakannya seperti selama ini dan Baek
Ho mengikutinya dalam diam. Sepatu Seul terkena permen karet dan ia
mencoba melepaskannya dengan kesal. Baek Ho membantunya dengan
mengangkat tubuh Seul dan mencoba membersihkan permen karet itu dari
sepatu Seul, seul diam-diam meliriknya.Mereka bertengkar lagi tentang bagaimana Tindakan Baek Ho yang membuat dirinya dalam bahaya. dan mengatakan itulah sifat Baek Ho. Baek Ho kembali berfikir alasan Seul marah, dan ia berteriak bahwa Seul tak tahu kemana ia pergi mencari tiket itu. Baek Ho segera minta maaf karena ia tak bisa menepati janjinya lagi tapi ia merasa tak ada artinya jika ia tak melihatnya.

Seul
meyakinkan Baek Ho bahwa itu tak lah penting dan Seul meninggalkan Baek
Ho dengan tersenyum. Dan Baek Ho berfikir semuanya sudah baik. Tapi
kemudian senyumannya berubah jadi cemberut lagi.Teman-teman mulai meninggalkan sekolah dan mengatakan Baek Ho bahkan melupakan ulang tahunnya sendiri. Baek Ho terkejut saat ia kembali ke kelas untuk mengambil barangnya, kelas dan melihat tulisan di papan tulis, pesan ulang tahun untuknya. Salah satu dari mereka adalah pesan dari Yi Seul, dengan tanda hati di dekat nama Yi Seul.
Ia lalu meninggalkan kelas untuk bergabung dengan teman-temannya di tempat favorit mereka, dan ia masih tak mengerti dengan Yi Seul setelah 12 tahun dan membayangkan wajah cemberutnya lagi. Baek Ho ingin lebih berusaha membuatnya tersenyum...
Dan ia merasa mengingat sesuatu. Ia ingat ia meminta hadiah ulang tahun pada Seul, dan ingat Seul keluar sore itu. Dia lalu mengeluarkan CD yang diberikan seul padanya. ia berlari dan berfikir berapa kali ia melupakan petunjuk Seul padanya, dan Seul harusnya meninggalkan pesan, ada petunjuk dalam CD itu.
Baek
Ho ada diperpustakaan, dan mengacak nomor yang ia temukan di CD itu.
Dia menyusuri rak buku dan menemukan sebuah sarung tangan Baseball
dengan namanya di atasnya. Ia baru menyadari kalau selama ini ia memang
tak mengerti apapun, dan ia merasa apa yang dikatakan ayah Seul benar,
bukan hanya ungkapan (?).Dia memegang sarung tangan itu erat kedadanya dan akhirnya ia menemukan sarung tangn yang khusus dibuat untuknya. (Owh, mungkin dulu Baek Ho ini orang nya nggak sensitif ya? Selalu membuat Seul kecewa, ^^).
Baek Ho akhirnya menemukan sarung tangan dan meletakkan di atas menja saat mereka bersama, dan Seul tersenyum. Baek Ho menyerahkan kembali tulisan teka-teki itu pada Seul dan ia menulis mengajak seul nonton film bersama. Baek Ho meminta seul untuk mengikutinya, tak peduli appaun yang ia katakan besok.
Yi Seul bertanya mengapa tiba-tiba Baek Ho bersikap baik, Baek Ho mengatakan ia akan mengambilnya kembali jika Seul tak suka. Seul menolak dan baek ho mengatakan padanya mengatakan kalau ia besok harus kesekolah lebih awal karena ia meninggalkan pesan rahasia di papan tulis. ("Orang yang paling berharga dalam hidupku, duduk disampingku").
Seorang
guru baru memasuki ruang kelas kosong, dan dia adalah Jin Won (suami Yi
Seul di tahun 2012). Guru memberikan pujian bahwa Jin Won tumbuh besar
dan tampan setelah ia lulus. Jin Won melihat tulisan di papan tulis dan
tanpa sadar Jin Won melangkah dan menghapusnya (ada apakah?).Baek Ho dan teman-temannnya merayakan ulang tahun Baek Ho dan kue ulang tahunnya seperti lapangan Base ball. Tae Nam mencoba mencicipinya.

Chan
wook ingat ia lupa membawa kamera dan kemudian seseorang misterius
muncul membawa kamera untuk dipinjamkan. dia adalah joo Jin Ju, pemilik
kedai itu mengatakan kalau Jin Ju adalah keponakannya. Chan Wook meminta
Jin Ju mengambil gambar mereka, tapi JIn Ju bersembunyi di pojok (dia
pemalu, dan wajahnya selalu menunduk).
Dan mereka pun berfoto, dengan pemilik toko sebagai kameramennya.
Baek
Ho kembali ke tahun 2012, dimana ia ada di tengah-tengah teman-temannya
dengan cumi-cumi di tempel di wajahnya. Ini hari valentine 2012, bukan
di gereja, tapi mereka diluar tempat Yi Seul /rumah Yi Seul).Saat melihat Seul, ia ingin menemuinya, mereka berebut di gerbang. Anak laki-laki ingin keluar, tapi Chae Ri meminta baek ho masuk karena Baek Ho adalah teman Yi Seul. Dan ia bertanya kapan pernikahannya, dia kaget saat mendengar bahwa pernikahannya seminggu lagi. Ia terjatuh dan menjerit dan berkata ia kembali kewaktu dimana Seul belum menikah. (Aku lupa nama kebudayaan korea yang ini. AKu pernah lihat di You are My Destiny dulu, dan aku lupa. Baek Ho membawa bungkusan merah dan mukanya ditutupi dengan topeng cumi-cumi. Dan orang korea melakukannya sebelum pernikahan.).
Tapi
kenyataan itu hanya sedikit meringankan pikirannya. Ia menyaksikan
pasangan Yi Seul dan Jin Won sudah bertunangan dan menyanyi dengan
gembira didepan keluarga. Baek Ho meminta izin / minta maaf pada dirinya
sendiri dan masuk ke ruangan Yi Seul. Sebuah sudut dipenuhi dengan
rak-rak sarung tangan baseball dan bla tua, dia berhenti untuk memeriksa
salah satunya. Ingatan Baek Ho kembali saat mereka masih muda dimana
Baek Ho mengagumi Baseball. Yi Seul memberikannya sarung tangan baseball
buatan tangan dari perusahaan ayahnya dan membiarkan Baek Ho
memakainya.
Ayah
Seul berjalan masuk dan berkata ia pernah berjanji akan membuatkan
sarung tangan pada pria yang nantinya bersama Seul (mungkin maksudnya
pada pria yang akan menikahi Seul ya?). Tapi ia memenuhi janji itu 10
tahun lebih awal dari yang ia harapkan, di tahun pertama SMA nya. Ayah
menarik nafas dan dia yakin bahwa Yi Seul menangis lebih banyak dari
pada Baek Ho di hari dimana Baek Ho menyerah pada Baseball.Ayah mengatakan Baek Ho harus menganggap dirinya beruntung karena ia tak akan membuatnya jika Seul tak meminta. Baek Ho minta maaf.

Baek
Ho melihat foto yang ia lihat sebelumnya dan sekarang berbeda. Wajah
Seul tidak cemberut lagi, tapi tersenyum. Dan kemudian tanggal
pernikahan juga diubah. Dia menyadari perubahan masa lalu akan
menimbulkan perubahan baginya.
Malamnya,
Yi Seul dan Baek Ho membantu Jin Won yang mabuk masuk kedalam taksi.
Jin Won yang mabuk meminta Seul tak memanggilnya 'guru' karena mereka
akan menjadi suami istri. Dia memegang Yi Seul dan Baek Ho dengan
tangannya. Jin won menyebutkan Yi Seul adalah 'home run' dalam hidupnya,
dan bertanya pada Baek Ho apakah dia pernah mengalaminya. Baek Ho
dengan setengah hati mengatakan tidak, ia menambahkan ia tidak memukul,
ia adalah pitcher. Setelah Jin Won meninggalkan mereka, Baek Ho
menyadari ia telah membuat pernikahan mereka mundur, tapi tak ada yang
berubah, dan Yi Seul masih akan menikah dengan Jin Won.
Lima
sahabat itu bermain di lapangan base ball. Setelah itu mereka
bernostalgia bagaimana impian mereka dulu tak tercapai. Chae Ri
mengatakan faktanya Baek Ho tak pernah menjadi pemian baseball
profesional dan itu mengejutkannya, karena Baek Ho mengundurkan diri
dari Baseball. Dia menyadari dia salah bicara dan mereka melihat satu
sama lain menunggu reaksi baek Ho.Mereka menyimpukan bahwa yang paling dekat dengan impian masa kecilnya dalah Yi Seul, dia mengatakan impiannya mengelola sebuah tim baseball liga utama (calon suami Seul adalah instruktir baseball). Tae Nam mengatakan mimpinya adalah bersama Chae Ri. Mereka bersulang untuk persahabatan mereka yang tak pernah berakhir dan untuk kebahagiaan pernikahan Seul.

Chae
Ri bukan menjadi bintang, hanya menjadi pemandu sorak, Tae Nam menjadi
manajernya, Chan Wook Juru kamera olahraga, dan Baek Ho penuh penyesalan
karena meninggalkan industri Baseball.
Baek
Ho berjalan mengantar Seul kembali kerumahnya dan Yi Seul minta maaf
atas nama Chae Ri. Seul mengingatkan Baek Ho untuk tidak menyalahkan
diri sendiri atas apa yang terjadi waktu itu. Baek Ho memotong
pembicaraan dan bertanya apa Seul juga berfikir begitu, Seul terkejut.Baek Ho bertanya : Jika aku tak berhenti bermain Baseball, Akankah ini berubah?
Seul bertanya apa dan Baek Ho menjawab "Kita".
End...Source : http://myls-koreanlover.blogspot.com/2012/02/sinopsis-operation-proposal-episode-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar