Episode
sebelumnya : JB menarik tangan Ryan dari konser, karena Ryan
menyannyikan lagu ciptaan hyesung. JB marah pada Ryan. Tapi Ryan
membantah telah memplagarisme lagu hyesung, dia hanya menyanyikan saja
dan tidak mengcopinya
Ryan datang
menemui Jisoo. Dia protes dengan keputusan Jisoo memilih Yoojin sebagai
super idol. Harusnya kan yang terpilih sebagai super idol itu adalah
dirinya. Saat mengadakan pertunjukkan di radio, yang paling bersinar
diantara anggota band yang lain itu adalah dirinya. Harusnya Jisoo bisa
melihat itu. Jisoo menjelaskan kalau kemampuan Ryan belum cukup, selama
ini Ryan hanya mengandalkan tampamng dan suaranya. Tapi soal akting dia
sangat buruk. Ryan sangat jauh dari karakter seorang super idol. Jisoo
berharap Ryan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan kalau
dirinya bukan sekedar artis, tapi juga bisa menjadi super idol.
Didalam rumah adik Hye Sung dan Hye Sung sedang melihat apa sedang mereka bicarakan.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Hye Sung khawatir.
Ryan mencoba
mefokuskan dirinya dalam latihan, dia ingin melupakan sejenak masalahnya
dengan JB. Sahabat-sahabtanya merasa iba dengan keadaam Ryam sekarag.
Ryan tiba di
sebuah pertunjukkan yang akan disinya. Dia berusaha mencari penanggung
jawab yang memanggil hershe untuk tampil. Seorang pria yang mengaku
menjadi penanggung jawab, menuntun Ryan ke sebuah tenda, Di sana dia
memberikan tas berisi kostum untuk Ryan tampil nanti.
Tiba-tiba sebuah bola datang ke arah Ryan, bola itu mengenai kepala Ryan dengan sangat keras.
Jb terlihat kesal menyaksikan Yoojin menggendong Ryan.
Yoojin dan
bandnya tampil di sebuah acara di radio. Mereka ingin meyakinkan Kepala
Sekolah Joo untuk kembali ke Kirin. Mendengar pernyataan Yoojin
tersebut, membuat Joo tersentuh. Tapi bagaimanapun dia harus tetep stay
cool, dan berpura-pura tidak tersentuh.
Ui Bong dan Yoojin tengah sibuk memasang pita kuning di atas pohon. Seul bingung dengan tindakan mereka itu.
Sun Dong
menjelaskan kalau dengan memasang pita kuning berarti kita memperingati
kembalinya Kepala Sekolah Joo ke Kirin. Meskipun Joo orangnya galak dan
sering memaki-maki, tapi bagi mereka Joo tetap menjadi guru sekaligus
kepala sekolah yang paling baik. Ui Bong menceritakan sejarah pita
kuning yang di ikatkan di pohon, dulu itu ada seorang pencuri yang
berkata pada istrinya, jika kau memaafkanku ikatlah pita kuning di depan
pintu rumah. Aku tidak akan masuk rumah dan malah akan pergi ke halte
bis jika kau tidak ikatkan pita kuning itu.
Namun, saat pencuri itu kembali ke desanya, dia melihat para penduduk desa menghias pita kuning di setiap rumah.
Mereka lalu
membandingkan Kepala sekolah Joo dengan Kang-chul, yang jahat dan suka
seenaknya sendiri. Mendengar Kang-chul dijelek-jelekkan , Seul gag
terima *haiz..jelaslah..masak ayahnya sendiri dijelek-jelekkan mau diam saja... dia langsung menedang keranjang pita dan kemudian beranjak pergi.
Sementara itu, saat Guru Yang Jin man sedang menyapu. Guru Taeyon malah melemparinya dengan kaleng minuman soda.
Guru Taeyon
bilang pada Yang kalau dirinya mulai sekarang akan berubah menjadi lebih
baik, akan lebih memahami siswa-siswanya. Dia ingin menjadi seperti
Kepala Sekolah. Joo, yang sangat di hormati oleh para siswa.
Kang-chul datang
bersama Kepala Sekolah Joo, melihat kedatangan Joo , Taeyon langsung
memeluknya dan meluapkan rasa kerinduannya.
Selain Taeyon yang merasa senang atas kembalinya kepala sekolah Joo, Guru Yang pun begitu.
Kang-chul
menyuruh Joo untuk segera kembali ke kelas. Tak lupa Joo juga memberikan
surat yang isinya bahwa dirinya sudah menjual kedai miliknya. Dulu
kang-chul sempat melarang Joo untuk mengambil 2 profesi sekaligus,
karena itu akan menganggu kinerjanya sebagai kepala sekolah. Nah
sekarang Joo sudah membuktikan kalau diriya akan mulai fokus ke Kirin.
Saat akan ke
kantornya, Joo meihat banyak pita kuning yang diikatkan di pohon. Joo
memandangi pita-pita itu sejenak. "Ternayat mereka tahu juga tentang
cerita itu." ucapnya terharu, sambil tersenyum.
Jisoo mengumpulkan siswa-siwanya untuk memberikan sebuah pengumuman.
'Ada itik yang sangat terlihat buruk, hanya karena dia terlihat berbeda. Dan dia menjadi tidak disukai oleh itik-itik yang lainnya....'
'Ada itik yang sangat terlihat buruk, hanya karena dia terlihat berbeda. Dan dia menjadi tidak disukai oleh itik-itik yang lainnya....'
Ditengah-tengah
pidato jisoo, Ui bong malah berbisik-bisik pada Yoojin dan Hong Joo,
"Dia mengumpulkan kita pagi-pagi begini hanya untuk mendengarnya
mendongeng?"
Ternyata Jisoo
mendengar omongan Ui Bong itu, diapun bertanya pada Ui Bong "Apa yang
terjadi selanjutnya pada itik yang terlihat buruk itu?"
"Mmm...saya belum pernah membaca cerita itu semasa TK." jawab Ui Bong dengan polosnya.
Jelas, semuanya
langsung menertawakannya. Jisoo lalu bertanya kembali apakah ada yang
mengetahui cerita kelanjutannya. Ailee mengangkat tangan.
"Kenyataanya dia bukan itik, tapi dia adalah angsa. Dan di masa depan, dia akan menjadi manusia yang mengagumkan." jawab Ailee.
"Ya Benar. Hanya
karena berbeda dengan yang lainnya, Angsa itu dijauhi oleh
teman-temannya bahkan sebelum dia bisa terbang, akibatnya mungkin saja
dia bisa mati terbunuh. Kisah ini mirip dengan siswa-siwa di kelas
bawah, diantara itik-itik di lower class. Aku sudah menemukan angsanya.
Siswa, Jin Yoojin. Kau terpilih sebagai super idol pertama." ungkap
Jisoo melirik ke arah Yoojin.
"Jika dia tidak di pisahkan dari itik-itik yang lain, mungkin saja bakatnya akan hilang." lanjutnya.
Mendegar namanya di sebut, Yoojin bingung dan merasa janggal dengan penganugerahan ini.
Tapi Jisoo
menjelaskan kalau dirinya sudah melihat kemampuan bernyanyi dan
mengcompose lagu Yoojin. Dia akan memasukkan Yoojin ke OZ Ent, selain
itu Yoojin juga akan mendapatkan pelatihan khusus dari OZ. Jadi untuk
yang high-class kalian pasti nervous karena saingan kalian berasal dari
lower class. JB dan Ryan sedikit kesal mendengar keputusan Jisoo.
Yoojin langsung pergi menemui President Kang-chul.
"Apa ini? Kau bahkan tidak mendiskusikannya padaku?" tanya Yoojin marah dengan sikap Kang-chul yang suka seenaknya sendiri.
"Tidak. Bukankah kita sudah mendiskusikannya?"
"Kau bahkan sudah menyambut guru baru." ucap Yoojin saat melihat ke arah seseorang di sebelah Kang-chul.
Kang-chul menjelaskan kalau Yoojin pasti akan menjadi top super idol, tapi yoojin malah menolak untuk menjadi seorang idol.
"Guru, aku mengandalkanmu." ucap Kang chul menepuk Shin Taehee, nama guru baru itu. Dan diapun langsung pergi.
Shin Taehee
menjelaskan kalau dia sudah tahu semuanya. Tentang catatan sekolah,
alamat orang tua hingga nomor telpon orang tua Yoojin itu semuanya
palsu. Taehee memberikan Yoojin sebuah surat kabar lama yang isinya
tentang berita kaburnya Yoojin dari rumah semasa kecil.
Yoojin mengingat
masa lalunya,, saat itu ayah dan ibunya bertengkar hebat hanya karena
uang. Sang ayah ingin agar Yoojin menjadi seorang artis cilik karena itu
akan menghasilkan banyak uang. Namun sang ibu menolaknya karena itu
akan mempengaruhi kehidupan sekolah Yoojin. Mendengar ayah ibunya akan
bercerai hanya karena masalah uang, Yoojin sedih dan memutuskan untuk
melarikan diri dari rumah. Semenjak itulah, sikap Yoojin mnejadi sedikit
berandalan dan suka membantah. Namun di balik itu semua ada sebuah
bakat besar dalam diri Yoojin.
"Sekarang biarkan
aku membantumu. Dengan kau menjadi super idol, kau bisa membuktikan
pada kedua orang tuamu kalau kau bisa menjadi orang yang sukses." ungkap
Taehee berusaha meyakinkan.
Tapi keputusan Yoojin tidak bisa diubah, dia tetap tidak mau menjadi seorang super idol. Yoojin langsung pergi dari kantor itu.
"Apa kau tidak
penasaran, dimana orang tuamu sekarang tinggal?" tanya Taehee tiba-tiba.
Sesaat langkah Yoojin terhenti, tapi dia berusaha melupakan masa
lalunya dan mulai hidup dengan kehidupan yang baru.
Taehee bergumam pada dirinya sendiri kalau Yoojin pasti suatu hari nanti ingin menjadi seorang super idol.
Keesokannya harinya, Taehee muncul di siaran TV sekolah. Dia akan mengumumkan sesuatu.
"Lihat! Orang
itu!" ucap Ui Bong dengan antusiasnya pada Hong joo dan Sun Doong. Ui
Bong menujuk-nujuk orang yang ada di dalam TV sekolah.
"Siapa dia?" tanya Sun dong.
"Dia itu magic produser." jawab Ui Bong.
"Jika kau dipilih olehnya, kau akan menjadi seorang superstar. " jelas Hong Joo.
"Waa.. sungguh hebat." kata Sun dong terkesan.
Taehee menjelaskan kalau dirinya akan memilih 6 orang murid Kirin yang akan mendampingi Yoojin.
"Seperti yang
kalian tahu, aku tidak mudah terkesan dengan orang. Kemudian melalui
beberapa tugas, akan dipilih seorang super idol. Murid yang terpilih
nantinya akan bernyanyi dengan Yoojin, akan dipilih 6 orang anggota lagi
untuk menjadikan mereka super idol." ungkapnya.
Semua bersorak senang.
Nana berbisik
pada Ailee, "Bukankah kita sudah menjadi seorang super idol?". Ailee
menjelaskan kalau dengan mnejadi personel Hershe berarti memang sudah
menjadi idol. Tapi itu levelnya berbeda dengan orang yang direkrut
sendiri oleh Taehee. Kalau diumpamakan, member Hershe itu seperti idol,
nah kalau artis rekrutan Taehee sebagai top super idol.
Seorang super
idol tidak hanya jado nyanyi tapi dia juga harus bisa akting. Agar lebih
mudah dalam penyeleksian, Taehee memberikan misi pertama bagi mereka
yang ingin menjadi top super idol. Misi pertama adalah hujan. Guru akan
membagi mereka dalam beberapa kelompok. Untuk tiap kelompok disuruh
menyiapkan tarian dan lagu dengan tema hujan. Penilaian akan dilakukan
secara adil, tidak ada perbedaan murid dari lower ataupun high class.
"Semuanya, apa kalian ingin menjadi seorang superstar?" tanya Taehee.
Dengann serentak, semuanya menjawab 'Ya!'.
*Kejadian ini mirip dengan dream high 1 gag sih?...
Mendengar jawaban Jisoo, Ryan sakit hati. Diapun langsung pergi.
Teman-teman
Yoojin menjadi bersikap baik semenjak Yoojin terpilih sebagai super
idol. Mereka bersikap baik dengan maksud agar Yoojin mau membantu mereka
menjadi super ido juga.
Sun dong
menarik-narik tangan Yoojin, memintanya untuk memasukkan dirinya dalam
tim Yoojin. Hong Joo dan Ui Bong tak mau kalah. Yoojin merasa risih
dengan perubahan sikap teman-temannya itu.
Yoojin
mengalihkan topik, dia bertanya pada Sun dong apa ada kabar tentang
hyesung. Sun dong menyerahkan ponselnya pada Yoojin, menyuruhnya untuk
menghubungi hyesung.
Saat akan menelpon hyesung, tiba-tiba Jb datang dan langsung melemparkan bola basket ke arah Yoojin.
"Kita perlu bicara." tegas Jb pada Yoojin.
Yoojin mengacuhkan ajakan JB, namun JB malah menarik tanganya untuk dibawa pergi.
Tae Hee datang ke
ruang guru, dia meminta pendapat para guru tentang siapa aja yang bisa
dicalonkan untuk menjadi sebuah grup yang nantinya akan ia didik. Guru
Ji Soo mencalonkan JB, Si Woo, Nana, Ailee, dan Rian. Sedangkan guru
Taeyeon mencalonkan Park Hong Ju, Jung Ui Bong, Shin Hye Sung, Park Sun
Dong, dan Lee Seul. Tae Hee akan menentukannya dengan melihat
perkembangan mereka beberapa hari ini. Tae Hee meminta ijin guru Tae
Yeon untuk menyertakan Yoo Jin dalam grup yang dia calonkan. Guru Tae
Yeon tersenyum mendengarnya.
"Bukankah Hye Sung sudah pindah sekolah?" tanya Ji Soo pada Taeyeon.
Guru Taeyeon
melatih siswa didikannya. Dia menyuruh mereka membuka ember yang
menempel dikepala mereka. karena dia ingin mendengar suara asli mereka
untuk menemtukan jenis nada dan musik mereka.
JB akhirnya tiba dirumah Hye Sung. Seorang anak tiba-tiba menodongnya meminta caramel.
Rian menelpon
ibunya secara diam-diam dibelakang sekolah. Dia menyuruh ibunya untuk
tidak menandatangani kontrak dengan perusahaan lain. Rian masih ingin
berada di Oz REntertainment, dia tidak mau berkarir solo. Jika dia
keluar dari Oz Entertainment maka masalah yang besar akan terjadi.
Saat akan kembali ke kelas, Rian melihat JB dan Yoo Jin sedang berbicara serius.
"Apa kau tidak sadar tentang situasinya?" tanya JB.
"Maksudmu? Apa kau iri? Memangnya kenapa jika aku super idol? Aku tidak butuh itu semua, ambil saja jika kau mau." ucap Yoo Jin.
JB yang marah lantas menarik kerah seragam Jinwon sambil berkata "Apa ?"
"Ketika kau
menyakiti seseorang itu ada batasnya juga. Berhentilah berpikir bahwa
kau selalu benar. Apa karena kau mencuri lagu Shin Hye Sung, kau jadi
selalu memaafkan kesalahannya?" ujar JB.
"Aku tidak mencurinya." jawab Yoo Jin. "Kau, orang yang memplagiat penyanyi lain tidak punya hak menuduhku."
"Menyanyikan lagu
orang lain tanpa ijin, bukankah itu mencuri namanya? Bagaimana mungkin
kalau composer dirinya tidak tahu tentang pertunjukkan? Lagu miliknya
belum pernah dinyanyikan sebelumnya dipanggung. Bagaimana jika dia
mendengar lagunya dinyanyikan orang lain?" kata JB.
JB dan Yoo Jin tak henti-hentinya meributkan lagu milik Shin Hye Sung, hingga akhirnya Rian datang menghampiri.
"Aku hanya
menyanyikan lagu Shin Hye Sung. Apa masalahnya? Ujarnya pada JB. "Kenapa
kau sangat sensitif terhadap lagunya? Apa kau... menyukainya?"
"Ya.. aku menyukainya." jawab JB.
"Apa? Aku tidak akan cemburu." kata Rian sedih tapi mencoba mnyembunyikan perasaannya itu.
"Terserah." kata JB sebelum dia beranjak pergi meninggalkan mereka.
JB melihat Si Woon dan Nana sedang bersiap pergi dengan mobil. JB menghampiri mereka. Dia ingin meminjam mobil yang Si Woo dan Nana gunakan.
JB melihat Si Woon dan Nana sedang bersiap pergi dengan mobil. JB menghampiri mereka. Dia ingin meminjam mobil yang Si Woo dan Nana gunakan.
"Bisakah kau pinjamkan aku mobil ini? Aku akan segera mengembalikannya." kata JB.
"Kau mau pergi kemana? Apa kau mau mencari Shin Hye Sung lagi? Kau tahu dimana dia, kan?" tanya Nana.
"Kunci mobil." kata JB pada Si Woo.
Si Woo hanya diam saja.
JB lalu langsung masuk kedalam mobil.
"Apa kau benar-benar pacaran dengan Shin Hye Sung?" tanya Nana yang berada disampingnya.
"Keluarlah." ujar JB.
"Ini mobilku. Siapa yang menyuruhmu mengusirnya." kata Si Woo tidak terima Nana diusir.
JB mengulurkan tangannya tanda meminta kunci mobil pada Si Woo.
Si Woo tak bisa berkutik, dia lalu menyerahkan kuncinya pada JB. Nana pun juga keluar dari mobil.
"Dia akan
kubujuk. Dia menyerah pada impiannya karena aku, jadi aku aku harus
membantunya menemukan kembali impiannnya." jawab taeyeon.
"Kenapa Anda
tiba-tiba berada dipihak kami. Bukankah biasanya Anda selalu
membandingkan kami dengan pada idola itu?" tanya Hong Ju.
"Aku ingin semuanya berpikir bahwa kita bukankah bebek buruk." ujara guru Taeyeon.
"Untuk siapa? Untuk Direktur?" tanya Ui Boong.
"Tidak. Untuk diriku sendri." jawab guru Taeyeon dengan yakin.
"Buang
keyakinannmu sebagai penyanyi profesional. Ada sebuah garis halus antara
proffesional dan amatir. Lalu apa yang dimaksud garis halus itu?
Dasarnya dasar. Dasar dari dasarmu. Lalu apa itu dasar? Inilah yang
paling penting. Agar angsa bisa terbang anggun dipermukaan air, maka
diperlukan gerakan kaki yang konstan dengan usaha yang keras. Semua
orang tahu itu. Jika dia menghentikan gerakan kakinya, maka dia akan
mati.
Dikelas latihan
guru Taeyeon, satu persatu anak didikannya disuruh mencoba menyanyi.
Hong Ju mendapat giliran pertama. Menurut guru Taeyeon, Hong Ju bisa
bernyanyi dengan baik tapi saat bernyanyi dia jarang menghadap ke
penonton. Hong Ju dipilih sebagai penyanyi utama dalam grup.
Sedangkan Ui Boong bisa mengekspresikan diri dengan percaya diri dan berseri sehingga dia bisa menarik perhatian penoton jadi guru taeyeon menjadikannya sebagai pusat grup dan maskot dari grup.
Giliran Yoo Jin, guru Tae Yeon langsung menjadikannya sebagai super idol dalam grup.
Kemudian Lee Seul dengan karakter pendiamnya dan jutek tapi sangat keras, sehingga guru Tae Yeon menjadikannya sebagai rap.
Giliran terakhir adalah Sun Dong. Dalam hal menyanyi, Sun Dong sangat buruk. Guru Taeyeon bingung harus menempatkan Sun Dong sebagai apa. Hong Joo kemudian bilang kalau Sun Dong pandai dalam hal menari.
Tanpa pikir lagi, guru Taeyeon langsung menjadikannya sebagai penari dalam grup.
Sedangkan Ui Boong bisa mengekspresikan diri dengan percaya diri dan berseri sehingga dia bisa menarik perhatian penoton jadi guru taeyeon menjadikannya sebagai pusat grup dan maskot dari grup.
Giliran Yoo Jin, guru Tae Yeon langsung menjadikannya sebagai super idol dalam grup.
Kemudian Lee Seul dengan karakter pendiamnya dan jutek tapi sangat keras, sehingga guru Tae Yeon menjadikannya sebagai rap.
Giliran terakhir adalah Sun Dong. Dalam hal menyanyi, Sun Dong sangat buruk. Guru Taeyeon bingung harus menempatkan Sun Dong sebagai apa. Hong Joo kemudian bilang kalau Sun Dong pandai dalam hal menari.
Tanpa pikir lagi, guru Taeyeon langsung menjadikannya sebagai penari dalam grup.
"Siapa kau?" tanya JB.
"Adik Shin Hye Sung." jawab gadis kecil itu.
"Kau kesini untuk menemui kakakku, iyakan kak JB?"
JB tidak menjawab dia hanya tersenyum malu.
JB lalu pergi menemui ayah Hye Sung.
"Aku tidak akan
mengizinkanmu membawa putriku kembali ke Seoul. JIka dia melihatmu, maka
dia akan ingin kembali dan bermain musik lagi. Dia sedih karean dia
kehilangan harapan. Aku lebih baik melihat anakku bahagia. Jika kau
benar-benar peduli dengan Hye Sung, maka kau akan mengerti apa
maksudku." ujar ayah Hye Sung.
"Bisakah aku bicara dengan Hye Sung sebentar?" pinta JB.
"kembalilah." jawab ayah Hye Sung sambil pergi membawa cuciannya.
"kembalilah." jawab ayah Hye Sung sambil pergi membawa cuciannya.
"Tunggu... kumohon biarkan aku bicara sebentar apodanya." pinta JB sambil menarik lengan ayah Hye Sung yang akan pergi.
Saat ayah Hye Sung membalikkan badannya, ember yang ia bawa menyenggol tubuh JB yang membuat JB terjatuh dalam ember berisi air.
melihat hal itu, Hye Sung langSung keluar dari rumah untuk menolong JB.
melihat hal itu, Hye Sung langSung keluar dari rumah untuk menolong JB.
"Aku baik-baik saja. Kau potong rambut?" tanya JB melihat rambur Hye Sung menjadi lebih pendek.
Hye Sung hanya tersenyum
Adik Hye Sung
menjelaskan kalau rubik itu pemberian ibunya yang sudah mati. Lalu JB
teringat akan kejadian saat dirinya dulu bersedih dan seseorang
memberikan rubik padanya. Semenjak itu JB jika sedih atau gelisah selalu
memainkan rubik itu tapi dia tidak tahu siapa cewek yang memberikan
rubik itu. Dia juga teringat perkataan Hye Sung yang mengatakan kalau JB
sudah menyimpan rubik itu selama 2 tahun. Semakin yakinlah dia, kalau
ternyata cewek yang dulu memberinya rubik adalah Hye Sung.
Saat Hong Ju, Ui Boong dan Sun Dong berlatih, Yoo Jin datang.
"Apa masih tidak
ada kabar tentang Hye Sung? Dia seharusnya mengangkat teleponnya. Ini
benar-benar menyebalkan. " ujar Yoo Jin kesal.
Hye Sung hanya tersenyum
Adik HyeSung mengajak JB masuk kedalam kamarnya. Dia meminta pendapat JB tentang dandanannya untuk lomba kecantikan besok.
JB menjawab cantik tapi lebih cantik jika tanpa make up. Adik Hye Sung meminta JB untuk mengantarnya ke kontes kecantikan besok, karena yahnya tidak mengizinkannya. Dan JB mengiyakan hal itu.
JB menjawab cantik tapi lebih cantik jika tanpa make up. Adik Hye Sung meminta JB untuk mengantarnya ke kontes kecantikan besok, karena yahnya tidak mengizinkannya. Dan JB mengiyakan hal itu.
Dalam kamar itu JB melihat ada rubik dalam rak.
"Apa kau menyukai Hye Sung?" tanya Ui Boong usil. "Kenapa kau menghabiskan sepanjang harimu untuk mencari Hye Sung?"
"Mana mungkin!" Jawab Yoojin dengan sedikit emosi. "Aku hanya gelisah," lanjutnya mencoba menutupi perasaannya.
"Dia telah
terjebak. Benar-benar terjebak." ujar Ui Boong senang karena berhasil
mengusili Yoo Jin pada Sun Dong dan Hong Ju sambil mengacungkan jarinya
kearah Yoo Jin.
"Semakin kau menyangkalnya. Aku semakin yakin kau menyukainya." ujar Ui Boong usil lagi.
Sun dong
tiba-tiba berkata pada Yojin untuk melupakan hyesung, karena JB dan
hyesung sudah pacaran. Jb bahkan sudah meminta izin pada ayah hyesung.
Sun dong menyuruh Ui Bong dan Hong Joo untuk mempraktekkan adegan antara
ayah hyesung dan JB.
'Paman. Aku membutuhkan hyesung.' Ui Bong berhasil berkating dengan sangat dramatis.
Yoojin bertanya
dimana sekarang hyesung tinggal. Sun dong mnejawab kalao sekarang
hyesung tinggal di Changju. Jb juga sedang berada disana.
Saat Yoojin akan
beranjak pergi, dia melihat Ryan berdiri di tangga mendengar semua
pembicaraan ini. Yoojin menatap Ryan dengan simpati, dia merasa iba
dengan Ryan yang tersakiti karena JB.
"Kenapa kita disini?" tanya hyesung bingung kenapa Jb mengajaknya ke gereja.
"Aku tidak tahu." jawab Jb yang juga bungung.
"Mungkin, karena aku ingin mengembalikkan ini padamu." kata JB sembari mengembalikan rubik yang diberikan hyesung dulu padanya. "Itu punyamu kan?"
"Mungkin, karena aku ingin mengembalikkan ini padamu." kata JB sembari mengembalikan rubik yang diberikan hyesung dulu padanya. "Itu punyamu kan?"
Hyesung menganggukan kepala.
"Dari dulu aku
ingin berterimakasih pada orang yang telah memberikan rubik ini padaku.
Saat aku sedang putus asa, rubik ini memberiku kekuatan. Sekarang itu
akan menjadi sumber kekuatanmu. Tapi, tidakkah kau ingin kembali
bernyanyi lagi?" tanya JB.
Hyesung
mengungkapkan kalau dirinya tidak bisa bernyayi karena memang suaranya
tidak bagus. Jb membantah tegas, dia bilang kalau saat hyesung menyanyi
banyak yang tersentuh. Itu berarti semua orang menginginkan hyesung
untuk bernyanyi lagi. Jb juga mengatakan kalau dirinya juga merupakan
orang yang tersentuh dengan lagu hyesung, karena itulah dia bisa datang
ke sini.
Hyesung tidak mau terbawa suasana, dia tetap pada pendiriannya. Tidak mau kembali bernanyi.
"Ayo pergi." ajak Hyesung. Dia tak mau mengungkit-ngingkit masalah ini lagi.
"Aku menyukaimu." ucap Jb tiba-tiba.
Mendengar pengakuan JB, hyesung sedikit kaget. Dia memastikan apakah dirinya tidak salah dengar. "Hah?"
"Aku juga
menyukaimu." jawab hyesung. Namun sepertinya hyesung salah mengartikan
maksud JB. Hyesung bilang kalau dia menyukai Jb bahkan sebelum Jb debut.
"Ah...bukan seperti kau adalah fansku. Tapi aku benar-benar menyukaimu." JB berusaha mengartikan maksudnya.
"Kenapa kau menyukaiku?" tanya hyesung bingung melihat sikap Jb yang aneh.
JB diam saja tak
mampu menjawabnya. Hyesung menegaskan kalau berkata bohong di gereja,
maka dia akan dihukum oleh Tuhan. Hyesung tertawa geli.
Tiba-tiba JB asal mengambil teko minuman yang ada di geraja, bukannya air minum tapi malah sake yang diminumnya. Jb pun merasa mabuk dan pusing, di tengah kesadaraanya dia bilang ' Aku menyukaimu' pada hyesung. Dan brukk... JB tertidur di pangkuan hyesung.
Tiba-tiba JB asal mengambil teko minuman yang ada di geraja, bukannya air minum tapi malah sake yang diminumnya. Jb pun merasa mabuk dan pusing, di tengah kesadaraanya dia bilang ' Aku menyukaimu' pada hyesung. Dan brukk... JB tertidur di pangkuan hyesung.
Melihat JB kelelahan, hyesung tak tega membangunkannya. Dia membiarkan JB tidur dipangkuannya.
Beberapa jam
kemudian, JB terbangun. Dia tersenyum geli melihat ekspresi hyesung saat
tidur. JB bangun dan menyanyikan sebuah lagu untuk hyesung. Hyesung
terlelap tidur, dia tak sengaja menyandarkan kepalanya ke bahu JB. Saat
mendengar JB menyanyi, hyesung terbangun tapi dia tak mau kalau sampai
JB tahu dia bangun. Dia hanya tersenyum mendengar JB menyanyi untuknya.
SEmentara itu,
Ryan sedang patah hati. Dia melihat-lihat foto semasa dirinya masih
pacaran dengan JB. Ryan menatap sedih foto itu. Diapun langsung membuang
album foto itu, juga semua barang-barang pemberian JB lainnya.
Sun dong meminta
Ryan untuk memberikan barang-barang Ryan pada dirinya. Kan sayang tuh
kalau dibuanhg. Dengan senang hati Ryan meberikan barang-barangnya. Sun
dong melihat ada sepatu usang di di dalam kardus, Sun do ng langsung
melemparkan sepatu usang itu jauh-jauh. Ryan menatap sedih sepatu usangn
itu. Dulu sepatu itu adalah milik JB, dia memberikan sepatu itu pada
Ryan karena janji di masa lalu. Ryan merasa sayang untuk mebuang sepatu
itu, karena sebenarnya dirinya masih sayang sama JB. *uhh... so sweet .. >.<
Pagi harinya, Yoojin berusaha menghubungi Hyesung. Namun yang mengangkat telponnya malah adik hyesung.
Yoojin bertanya apakah hyesung ada. Tapi adiknya bilang kalau dari semalam hyesung tidak pulang. Mendengar jawaban itu, Yoojin menjadi parno sendiri. Dia memberikan berjibun pertanyaan pada adik hyesung. Karena sebal, adik hyesung pun langsung mematikan telponnya.
Yoojin bertanya apakah hyesung ada. Tapi adiknya bilang kalau dari semalam hyesung tidak pulang. Mendengar jawaban itu, Yoojin menjadi parno sendiri. Dia memberikan berjibun pertanyaan pada adik hyesung. Karena sebal, adik hyesung pun langsung mematikan telponnya.
Yoojin khawatir dengan keadaan hyesung. *Sebenarnya sih..takut hyesung dan JB ada apa-apa...kekeke~ Diapun
bermaksud mendatangi desa hyesung di Changju. Dia berkata pada Ui Bong
untuk mengatakan pada guru Taeyon kalau dirinya sedang sakit jadi tidak
bisa masuk sekolah. Padahal mau pergi ke rumah hyesung tuh...
Di sisi lain Ryan
juga akan mengunjungi Changju karena ada pekerjaan yang menunggunya di
sana. Dia diminta oleh agencinya untuk menyanyi di sebuah acara yang
diadakan di Changju.
Saat akan naik
bis, Ryan melihay Yoojin naik bis yang sama denganya. Dia berusaha
menutupi dirinya agar tak terlihat oleh Yoojin. Tapi nampaknya Yoojin
sudah mengenali Ryan, diapun langsung duduk di kursi sebelah Ryan.
"Hey, kenapa kau selalu muncul di didepanku." ucap Ryan melihat Yoojin duduk di sampingnya.
"Aku punya urusan sediri ke ChangJu. Apa kau sekarang sudah baik-baik saja?" tanya Yoojin mengkhawatirkan Ryan.
"ya." jawan Ryan.
Hyesung secara diam-diam keluar rumah bersama adiknya dan JB. Dia ingin pergi ke kontes adiknya.
Saat akan berangkat, Jb melihat Hyesung malah duduk di tengah dengan adiknya. Harusnya kan dia duduk di sebelahnya.
Jb memberi kode agar hyesung duduknya pindah ke depan, dengan pura-pura batuk. Tapi hyesung pura-pura tidak mengerti kode itu.
Jb memberi kode agar hyesung duduknya pindah ke depan, dengan pura-pura batuk. Tapi hyesung pura-pura tidak mengerti kode itu.
Adik hyesung menyadari pasti tadi malam terjadi sesuatu antara JB - Hyesung. Namun dengan tegas Jb dan hyesung membantahnya.
Sementara itu,
Yoojin tengah sibuk mencari alamat hyesung. Dia bertanya pada
nenek-nenek yang sedang duduk di sekita situ. Nenek itu memberikan jalan
ke arah rumah hyesung.
Melihat apa yang ada di dalam tas, Ryan kaget. Bukannya kostum mewah tapi malah kostum kelinci.
Dia berusaha menelpon agencinya, tapi tak ada jawaban. Terpaksa deh, mau tidak mau Ryan harus memakai kostum itu.
Sambil menunggu
giliran Ryan tertidur. Adik hyesung mendatangi Ryan dan berkata kalau
menghibur orang dengan memakai kostum kelinci itu sudah sangat kuno.
Ryan menyuruh anak itu untuk gag usah mencampuri urusannya.
"Untuk
memeriahkan acara ini, kami mengundang penyanyi spesial. Silahkan naik
ke panggung!" seru pembawa acara meminta Ryan untuk naik ke panggung.
Karena tak mau tampil, terpaksa pembawa acar itu harus menyeret Ryan ke panggung.
Di atas panggung
Ryan tak sengaja melihat Jb dan hyesung duduk di bangku penonton. Ryan
keget sekaligus bingung. Ryan menatap Jb dengan sedih. Tapi Jb tak bisa
mengenali Ryan karena, wajah Ryan ditutupi dengan topeng kelinci.
"Ah...ini kan
lagu Hershe. Wanita yang ada diatas panggung itu mirip Ryan. Sungguh
hebat, dimana mereka bisa menemukan orang yang begtu mirp dengan Ryan."
kata hyesung pada JB.
JB berusah mengamati baik-baik mwajah yang ada di dalam topeng , smenatara itu Ryan berusaha menyembunyikan wajahnya.
Saat di tengah
perjalanan, Yoojin melihat sedang ada sebuah pertujukkan. Diapun
memutuskan untuk berhenti sejenak menyaksikan pertunjukkan itu.
Penonton mulai
kesal, karena Ryan tak kunjung menyanyi. Mereka memarah-marahi Ryan
bahkan mengejeknya. Melihat tingkah penonton yang mempermalukan Ryan,
hyesung merasa iba dengan penyanyi yang ada di atas panggung itu (Ryan).
Ryan panik, dia bingung apa ayang harus dilakukannya. Rasannya ingin menangis.
Microfon dan topengnya terjatuh, begitu juga dengan Ryan.
Saat Ryan menyibakkan rambut yang menutupi wajahnya. JB dan hyesung kaget melihat Ryan.
"Bukankah itu Ryan?" tanya hyesung yang masih tak percaya kalau itu ryan.
JB pun langsung berdiri dan bermaksud akan menolong Ryan. Tapi ternyata sudah keduluan Yoojin.
Dari kejauhan Yoojin sudah berlari ke panggung untuk menolong Ryan.
Dari kejauhan Yoojin sudah berlari ke panggung untuk menolong Ryan.
"Hey, apa kau baik-baik saja." tanya Yoojin panik.
Ryan menatap Yoojin sesaaat dan kemudian pingsan. "Hey..sadarlah...sadarlah!" pinta Yoojin.
Dengan segera Yoojin langsung menggendong Ryan turun panggung.
Jb terlihat kesal menyaksikan Yoojin menggendong Ryan.
*Sepertinya JB sedikit cemburu ni... Ryan digendong Yoojin..
BERSAMBUNG....Ke Episode 9
BERSAMBUNG....Ke Episode 9
Source : Asian Fanatics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar